FORGOT YOUR DETAILS?

CREATE ACCOUNT

Gizi dan Pola Hidup Sehat: Fondasi Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Pola hidup sehat berperan penting dalam pencegahan masalah gizi yang semakin meningkat di Indonesia, baik itu kekurangan gizi maupun kelebihan gizi. Diet yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan tidak sehat menjadi faktor utama penyebab tingginya prevalensi obesitas serta masalah kekurangan gizi seperti anemia. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi obesitas pada orang dewasa mencapai 28,7%, sementara masalah kekurangan gizi seperti anemia juga tetap tinggi di banyak kelompok usia. Salah satu langkah penting dalam mendukung pola hidup sehat adalah dengan memonitor status gizi secara rutin melalui pemeriksaan laboratorium yang akurat dan efisien.

Masalah Gizi di Indonesia

Indonesia menghadapi tantangan gizi ganda (double burden of malnutrition), yaitu:

  1. Kekurangan Gizi (Malnutrisi): Prevalensi stunting pada anak-anak adalah 21,6% (SSGBI, 2024), sementara wasting (berat badan rendah terhadap tinggi badan) mencapai 7,7%. Kekurangan mikronutrien seperti zat besi, vitamin A, dan zinc yang menyebabkan anemia dengan prevalensi 48,9% pada ibu hamil (Kemenkes RI, 2024).
  2. Kelebihan Gizi: Prevalensi obesitas pada orang dewasa meningkat dari 14,8% pada 2013 menjadi 28,7% pada 2024 (Global Nutrition Report, 2024). Peningkatan penyakit tidak menular seperti diabetes, dengan prevalensi 10,9% pada orang dewasa di Indonesia (Riskesdas, 2024).

Pola Hidup Sehat Kunci Mencegah Masalah Gizi

Pola hidup sehat, seperti makan bergizi seimbang, olahraga, dan tidur cukup, penting untuk mencegah masalah gizi. Kekurangan zat besi, vitamin A, dan zinc dapat menyebabkan anemia, sementara pola makan tidak sehat memicu obesitas dan penyakit tidak menular. Pemeriksaan laboratorium rutin membantu memantau status gizi dan mencegah gangguan kronis demi kualitas hidup optimal.

Pentingnya Pemeriksaan Rutin untuk Memantau Status Gizi

Pemeriksaan laboratorium dapat membantu memantau status gizi dan deteksi dini masalah kesehatan terkait pola hidup. Beberapa pemeriksaan utama yang harus dilakukan untuk menilai status gizi adalah:

  1. Pemeriksaan Hemoglobin (Hb): Menilai risiko anemia akibat kekurangan zat besi.
  2. Pemeriksaan Protein Total dan Albumin: Mengidentifikasi masalah terkait kekurangan protein, yang berperan dalam pertumbuhan dan pemulihan tubuh.
  3. Glukosa Darah: Memantau risiko diabetes dan masalah metabolisme yang sering terkait dengan pola makan yang buruk.
  4. Profil Lipid: Mengukur kadar kolesterol untuk mengetahui risiko penyakit jantung.

Melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Skrining Gizi, pemerintah sudah menetapkan beberapa skrining wajib diantaranya:

No. Pemeriksaan Penunjang Fungsi Relevansi Produk Proline
1 Pemeriksaan Hemoglobin Deteksi kekurangan zat besi dan mikronutrien lain, terutama pada anak-anak dan wanita hamil. PROLINE Hemoglobin Meter
PROLINE Hemoglobin Strip
DYMIND DH33 Auto Hematology Analyzer
Reagen Hematology 3 diff
PROLINE DF55 Auto Hematology Analyzer 5 diff
Reagen Hematology 5 diff
2 Pemeriksaan Zat Besi Mengukur kadar zat besi untuk mendiagnosis anemia defisiensi besi. PROLINE Iron FS
3 Pemeriksaan Kalsium Memantau kesehatan tulang, gigi, otot, dan fungsi saraf. PROLINE Calcium P FS
4 Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Menilai status protein tubuh, indikasi malnutrisi atau gangguan kesehatan. PROLINE Total Protein
PROLINE Albumin FS
PROLINE Albumin U-CSF FS
5 Hari Gizi Nasional - Google Sheets Memantau kadar glukosa darah untuk deteksi dini diabetes. PROLINE Glucose GOD FS
PROLINE Glucose Hexokinase FS
6 Pemeriksaan Profil Lipid Mengukur kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida untuk risiko jantung. PROLINE Cholesterol FS
PROLINE Triglycerides FS
PROLINE HDL-c Direct FS
PROLINE HDL Precipitanta FS
PROLINE LDL-c Direct FS
7 Pemeriksaan TSH Menilai fungsi tiroid yang memengaruhi metabolisme dan status gizi.  
8 Pemeriksaan Elektrolit Menilai keseimbangan cairan dan fungsi organ seperti jantung dan ginjal.  

Referensi

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), 2024. Jakarta: Kemenkes RI.
  2. Global Nutrition Report. (2024). Global Nutrition Report, 2024. Diakses pada https://globalnutritionreport.org/reports/2014-global-nutrition-report/
  3. World Health Organization. (2024). Malnutrition and health. Diakses pada https://www.who.int/health-topics/malnutrition
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Pedoman Nasional Gizi Seimbang dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Jakarta: Kemenkes RI.
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Skrining Gizi. Jakarta: Kemenkes RI.

Order information

Reach out to our team for more product and orders information.

  • Phone. +6221 8984 2722
  • WhatsApp. +62 815 1359 2626
  • Email. marketing@proline.co.id

Technical Support

Contact our Technical Assistance team for further assistance with product specifications, services and other technical documents.

  • Phone. +6221 8984 2722
  • WhatsApp. +62 817 9324 884
  • Email. technical.support@prodis.co.id
TOP