HIV/Syphilis Combo
RAPID DIAGNOSTIC TEST
Alat tes cepat terpadu dengan akurasi > 98% untuk deteksi antibodi HIV (tipe 1&2) & antibodi lgG/lgM terhadap treponema pallidum menggunakan sampel whole blood, serum, atau plasma.


Hasil dalam 20 menit

Serum, Plasma Whole Blood

2-30°C / 24 bulan
BPRO HIV/Syphilis Combo
Alat tes cepat terpadu dengan akurasi > 98% untuk deteksi antibodi HIV (tipe 1&2) & antibodi lgG/lgM terhadap treponema pallidum menggunakan sampel whole blood, serum, atau plasma.
HIV (Human Immunodefi ciency Viruses) tipe 1 dan 2 didapatkan dari pasien penderita AIDS (acquired immunodefi ciency syndrome), pasien dengan ARC (AIDS Related Complex), dan pasien sehat dengan resiko tinggi AIDS. Infeksi oleh HIV akan diikuti oleh penyakit menyerupai fl u akut. Fase ini mungkin tidak diketahui dan sering tidak dikenali hubungannya dengan infeksi HIV pada beberapa kasus. Fase akut biasanya diikuti dengan kondisi asimtomatik pada tahap pembawa (carrier), yang berkembang menjadi AIDS klinis pada sekitar 50% individu yang terinfeksi dalam kurun waktu 10 tahun setelah serokonversi.
Bukti serologis infeksi HIV dapat diperoleh dengan melakukan tes antigen atau antibodi HIV dalam darah individu yang diduga terinfeksi HIV. Antigen hanya dapat terdeteksi selama fase akut dan fase terjadinya gejala AIDS. Antibodi terhadap HIV tipe 1 dan/atau 2 dapat terdeteksi selama periode infeksi, dimulai pada atau segera setelah fase akut dan berlangsung hingga tahap akhir AIDS. Oleh karena itu, diperlukan tes antibodi dengan sensitivitas tinggi sebagai pendekatan utama dalam serodiagnosis infeksi HIV.
Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum (TP). Jika tidak terdeteksi sejak dini, organisme ini dapat bergerak ke seluruh tubuh dan menyebabkan kerusakan pada berbagai organ hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Individu yang terinfeksi oleh TP dapat memiliki 3 tahap penyakit yang berbeda, yaitu: tahap primer, tahap sekunder, dan tahap laten akhir. Respon serologis terhadap sifilis melibatkan produksi antibodi terhadap berbagai macam antigen, termasuk antibodi non-spesifi k dan antibodi anti-TP spesifik. Respon terhadap infeksi yang dapat terdeteksi pertama kali adalah produksi anti-treponema IgM spesifik pada 4 - 7 hari setelah gejala muncul dan berlangsung hingga 14 hari setelah infeksi, sedangkan anti-treponema IgG akan muncul 4 minggu setelahnya. IgG dan IgM dapat terdeteksi pada sebagian besar pasien bergejala.
Data kesehatan tahun 2020 menunjukkan sekitar 690.000 orang yang hidup dengan HIV dan 133.945 kasus sifi lis (UNAIDS,2020). Jumlah kasus aktif pada 2021, ditunjukkan pada usia produktif (25-40 tahun) HIV positif mencapai 36.902 dan AIDS 5750 (Riskesdas, 2021). Oleh karena itu, Indonesia menerapkan tujuan eliminasi HIV, hepatitis B, dan Sifilis untuk menurunkan kasus penularan pada bayi.


